Saturday 13 February 2016

Sejak Kapan Saya Mulai Menulis?

Saya mendapat pertanyaan dari salah seorang anggota kursus menulis artikel melalui chating. Pertanyaannya begini: "Sudah berapa lamakah ibu menyadi seorang penulis? Kemudian ketika baru memulai karier sebagai seorang penulis apa saja kendala yang pernah ibu hadapi."

Jawaban:
Saya menulis profesional sejak tahun 2005 akhir ketika sunami melanda Aceh. Ketika itu saya tersentuh dengan penderitaan rakyat aceh korban sunami. Lalu terbersitlah untuk menuliskan cerpen tentang penderitaan mereka. Kebetulan dimotivasi juga oleh adanya lomba menulis cepen yang diselnggarakan FLP Lampung. Saya ikut dan sekalian menuangkan uneg2 saya ttg aceh. Alhamdulillah cerpen saya juara 3 tingkat Prov. Lampung.

Sebenarnya, itu adalah awal "karier" menulis. Tapi jauh sebelum itu saya sudah menulis banyak tulisan yang belum sempurna. Tiap kali saya tawarkan tulisan saya ke teman2, selalu saja tidak tampak memuaskan. Dan gelagat itu tampak dari raut wajah mereka. Kalau, saya boleh bilang, sejak tahun 2000 sampai 2005 saya hanya menulis "asal".

Mungkin karena tahun 2005 saya mendapatan momen yg pas untuk menulis. Ya, sunami aceh membuat siapa saja sedih dan terenyuh sekaligus prihatin. Latihan selama 5 tahun ditambah momen yang pas, maka terbitlah sebuah karya yang menarik. Saya memang menulis cerpen pertama saya dengan penuh penghayatan dan penjiwaan.

Sejak itu saya menyimpulkan bahwa dalam menulis, kita harus terus belajar dg sungguh2. Plus kita harus menggabungkan segenap perasaan, pikiran, bacaan dan pengalaman kita ke dalam tulisan agar tulisannya enak dibaca.

Sejak itu, saya sangat antusias menulis apapun sebab saya sudah menemukan kunci sukses dalam menulis: Menulis penuh penjiwaan. Saya menulis dengan antusias dengan semangat dan keinginan besar untuk MENJAWAB permasalahan kemuanusiaan.